Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syair: Ingat Nasihat

Syair berjudul ingat nasihat, diharapkan memberikan ketenangan bagi pembaca untuk mengambil makna yang tertulis dalam bait demi bait. Syair ingat nasihat, sebagai nasihat dalam  hidup agar senantiasa berbuat kebaikan. 

Masyarakat Indonesia, gemar menulis syair sejak dahulu. Segala peristiwa dan kisah hidup dituliskan dalam bait-bait syair. Syair memiliki pesan dalam hidup, pengingat diri untuk tujuan hidup di bumi. Baca juga syair berjudul: Kematian

Berbagai karya sastra di Indonesia, tak lekang oleh zaman. Itulah sastra Indonesia yang mudah dipahami, baik dari bahasa daerah (Melayu Tinggi) bahkan bahasa Indonesia yang mudah dituturkan bagi masyarakat di Indonesia. 
Judul: Ingat Nasihat

Sawah, ladang, turun ke kali. Sampai terbenam matahari. Puja puji pada Ilahi, itulah nasihat diri. Marilah kita awali, pengingat diri pada ilahi. Selain tempat dan kondisi, semua mempengaruhi. Cuaca silih berganti, rahasia alam penuh misteri. Gambaran kehidupan ini, sangat menggugah sanubari. 

Angin bertiup di sana sini, awan hitam turut mengiringi. Tumbuhan pun ikut menari, semua bergoyang menghiasi. Sungguh indah bintang menari, kemerlap cahaya dimalam hari. Kehidupan itu sangat berarti, jangan terlambat pantaskan diri. 

Buka-buka kitab dibuka, lipatkan kain tambul di gulung. Menimba ilmu luruskan niatnya, amanat dahulu harus di junjung. Usap dada rasakan ke hati, buanglah penyakit diri. Lihat dan rasakan kehidupan ini, semua akan kembali. 

Menangis padaNya mengingat perkara, itulah kesadaran tanda hidayahnya. Lukislah hidup agar bermakna, menyesal diri tiadalah guna. Kapal-kapal berlayar jauh, langkahkan kaki tinggallah rumah. Abang adik pergilah jauh, tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh. 

Dinginnya pagi terasa di hati, kokok ayam silih berganti. Terdengar indah mengiringi, seolah menjelma penuh arti. Tiupan nyawa terkumpul kembali, sampai bergerak dan juga berdiri. Untuk bersiap melangkahkan kaki, tunaikan kewajiban pada ilahi. 

Mentari mulai menyinari bumi, perlahan menyambut suasana pagi. Cahaya nampak mengiringi, mari berdoa setiap hari. Tiada guna berbuat zalim, sama saja merugikan diri. Kuncinya adalah hati, maka jangan pernah menyakiti.

Itulah penggalan kalimat, salah satu dalam kitabNya. Semua tak lepas dariNya, mencatat semua perkara. Hidup di dunia fana, seiring seirama. Semua titipan saja, apapun ada balasanNya. 

Inilah Perumpamaan, simak dengan sahaja. Awali menyebut namanNya, sebagai tanda mengagungkanNya. Mulai aduk dan putar-putar, cara cepat melakukannya. Nikmati kopi penuh sahaja, di setiap harinya. 

Mulai sekarang jangan ditanya, siapkan bahan lakukan caranya. Kopi dan gula sesuaikan takarannya, duduk bersanding minum bersama. Rasakan ada yang berbeda, kebahagian begitu terasa. Itulah nikmat sang Pencipta, walau secuil penuh makna.