Puisi: Peradaban
Bersyukur mengajarkan banyak hal. Terkadang perjalanan sejak awal setiap orang memiliki alurnya masing-masing. Senangkan hati saat situasi dan keadaan sudah tidak bersahabat. Mungkin, itulah jalan terbaik sebagai pemberian sang Pencipta.
Awan putih bisa berubah menjadi gelap karena cuaca dan kondisi alam. Tapi percayalah, rahmat Allah tidak terhingga. Berusaha merajut, walau sampan telah patah, arah perahu menjadi goyah, Tetapkan iman sebagai pedoman.
Jika kehadiran dan fitrah menjadi suatu penghalang. Mungkin bisa di koreksi kembali tujuan utama sebagai penanda. Kemaslahatan dan kemasyhuran, dapat tegak ketika diselaraskan. Menguburkan harapan adalah jawaban karena semua sudah tak lagi seperti biasa.
Tetap bersyukur hidup dalam naungan dzat yang Maha Agung. Indonesia memang unik, Pancasila sebagai dasar negara. Menghargai antar sesama indah terasa. Tujuan yang mesti di utamakan ialah saling mengutamakan sesamanya. Jalan kemaslahatan namun apa hendak dikata.
Awan putih bisa berubah menjadi gelap karena cuaca dan kondisi alam. Tapi percayalah, rahmat Allah tidak terhingga. Berusaha merajut, walau sampan telah patah, arah perahu menjadi goyah, Tetapkan iman sebagai pedoman.
Jika kehadiran dan fitrah menjadi suatu penghalang. Mungkin bisa di koreksi kembali tujuan utama sebagai penanda. Kemaslahatan dan kemasyhuran, dapat tegak ketika diselaraskan. Menguburkan harapan adalah jawaban karena semua sudah tak lagi seperti biasa.
Tetap bersyukur hidup dalam naungan dzat yang Maha Agung. Indonesia memang unik, Pancasila sebagai dasar negara. Menghargai antar sesama indah terasa. Tujuan yang mesti di utamakan ialah saling mengutamakan sesamanya. Jalan kemaslahatan namun apa hendak dikata.
Rangkaian kata penting digoreskan. Bahan bacaan kian menyenangkan. Nah, menyongsong hari puisi 28 April kian mendekati, banyak tertulis syair-syair indah. Sehingga terbitlah puisi peradaban persembahan terkasih untuk KBN.
Puisi: Peradaban
Oleh: Hasbun Doya
Waktu telah mengajarkan
Setiap perjalanan, masa demi masa
Tertulis pada bait-bait lembaran
Menyimpan pelajaran tiap-tiap peristiwa
Bukan sebatas kenangan
Sekiranya hanya tumpukan cerita
Tiada yang dapat di rumuskan
Jika tak diindahkan di kehidupan nyata
Peradaban di masa lampau
Menjadi bekal untuk pengetahuan
Menata hidup agar semua tahu
Arah dan jalan kemaslahatan
Peradaban mengajarkan
Pemahaman untuk di dengarkan
Bersama untuk di cerna tak dilupakan
Agar tidak timbul logika kekerdilan
Semuanya berawal dari peradaban
Sesuaikan dan selaraskan
Pelajaran berharga, menata kehidupan
Karena nilai peradaban bekal hari kemudian.
Puisi berjudul peradaban menjadi pengingat, bahwa dari peradaban mengajarkan untuk menentukan tujuan. Sehingga terciptanya kesejahteraan dan kemasyhuran hidup, sesuai tuntunan.
Melihat perjuangan dan jalan lainnya, lebih cendrung memperoleh hasil, buah dari usaha dan kerja keras. Semua insan memiliki cara dan usaha namun alangkah baik jika keselarasan iman menjadi tujuan.
Oleh: Hasbun Doya
Waktu telah mengajarkan
Setiap perjalanan, masa demi masa
Tertulis pada bait-bait lembaran
Menyimpan pelajaran tiap-tiap peristiwa
Bukan sebatas kenangan
Sekiranya hanya tumpukan cerita
Tiada yang dapat di rumuskan
Jika tak diindahkan di kehidupan nyata
Peradaban di masa lampau
Menjadi bekal untuk pengetahuan
Menata hidup agar semua tahu
Arah dan jalan kemaslahatan
Peradaban mengajarkan
Pemahaman untuk di dengarkan
Bersama untuk di cerna tak dilupakan
Agar tidak timbul logika kekerdilan
Semuanya berawal dari peradaban
Sesuaikan dan selaraskan
Pelajaran berharga, menata kehidupan
Karena nilai peradaban bekal hari kemudian.
Puisi berjudul peradaban menjadi pengingat, bahwa dari peradaban mengajarkan untuk menentukan tujuan. Sehingga terciptanya kesejahteraan dan kemasyhuran hidup, sesuai tuntunan.
Melihat perjuangan dan jalan lainnya, lebih cendrung memperoleh hasil, buah dari usaha dan kerja keras. Semua insan memiliki cara dan usaha namun alangkah baik jika keselarasan iman menjadi tujuan.
Semoga nilai-nilai peradaban memberikan pemahaman berdasarkan, asas Pancasila dan ketuhanan yang maha Esa. Tetap bersyukur hidup di bumi dalam nuangan Ilahi. Bumi pertiwi di persada bunda. Telah selesailah harapan langkah, carilah tempat kelayakan ke depan dan berkah untuk semua. #PuisiUntukKBN