Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi: Ngopi Ramadan

Menikmati kopi sebagai gaya hidup tak membosankan. Olahan kopi Indonesia, hadir dengan berbagai inovasi produk. Disentuh dengan kehangatan, di teguk dengan sahaja dan dicium aromanya terasa sampai ke dada membius sanubari. 

Malam yang indah, hura huru jalanan terdengar bak cuitan burung yang bernyanyi. Bulan Ramadan, tidak lupa ngopi dengan santun. Menarik nafas merasakan minuman kopi mengalir di jiwa raga. 

Sejak berbuka dan waktu sahur, kopi mampu menghangatkan. Dingin-dingin yang terasa hingga ke tulang mampu sirna tak berkesudahan. Suasana mendukung bersama kokok ayam, suara binatang terdengar secara perlahan. Menghiasi suasana di bulan Ramadan penuh berkah. 

Keberkahan itu, melahirkan inspirasi hingga terbitlah puisi. Syair pelipur lara dan rasa syukur di bulan Ramadan. Puisi ini, berjudul: Ngopi Ramadan. 


Puisi: Ngopi Ramadan
Oleh: Hasbun Doya

Ngopi Ramadan

Ketenangan dan kedamaian 

Mengiringi waktu di bulan Ramadan

Memegang dan merasakan kenikmatan


Setiap tegukan saat ngopi Ramadan

Bergejolak di urat nadi tak tee bahkan

Kala buka dan sahur di sepertiga malam

Menikmati minuman kopi di malam kelam


Oh.. Ngopi Ramadan

Tak kuasa rasanya, tak merasakan

Seperti tak bergerak terkunci di persendian

Lemah tanpa aroma terasa di badan

Jika tak meneguk kopi suasana Ramadan


Hembuskan perlahan

Tarik nafas cium aroma menggetarkan

Memanggil penuh tak sabaran

Hitam pekat mu, memikat pikiran

Memandang saat sudah di disajikan


Oh.. Ngopi Ramadan

Goyangannya kian dirindukan

Karena ngopi Ramadan 

Hangatkan keadaan.