Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menulis Tegak Bersambung Buku Halus Kasar

Tegak bersambung adalah menulis merangkai kata atau kalimat sambung atau tulisan terangkai. Setiap huruf ditulis bersambung, dari bawah ke atas halus dan atas ke bawah kasar. Menulis tegak bersambung dikenal dengan tulis rangkai. 

Belajar tegak bersambung di tulis pada buku halus kasar atau buku bergaris-garis. Menulis tegak bersambung menjadi pelajaran dalam bahasa Indonesia. Huruf bersambung memiliki keindahan dan keunikan. 

Namun menggunakan tulisan di kertas atau dibuku memang tergantung kebiasaan. Sebagian mengunakan tegak bersambung karena biasa, begitupun tulisan tanpa terangkai sesuai kebiasaan pula. 
Menulis tegak bersambung terdapat pada pelajaran bahasa Indonesia di bangku sekolah dasar. Belajar menulis tegak bersambung akan bersamaan dengan mengarang. Biasanya hasil karangan dijadikan tugas di rumah untuk dirangkai. Bahkan selama belajar tegak bersambung akan fokus mempelajarinya. 

Tulisan tegak bersambung di kenal sebagai tulisan unik nan indah. Faktanya kebanyakan tokoh-tokoh negara, cendikiawan dan lainnya. Menggunakan tulisan tegak bersambung. Menurut pembelajaran, bahwa tulisan tegak bersambung memiliki seni, berkelas, unik, formal, dan rapih. 

Itulah kenapa pentingnya belajar menulis tegak bersambung. Jika sudah biasa menggunakan tulisan tegak bersambung, hasilnya akan rapih dan memliki seni keindahan. Tergores di kertas putih dan tinta bermakna. Menjadikan tulisan begitu mengagumkan. 

Kini menulis bisa menggunakan teknologi. Alat elektronik memberikan kemudahan dalam menulis. Sehingga tulisan tangan terfokus menulis buku catatan di kertas dan buku tulis. Adanya buku halus kasar, memudahkan mempelajari tulisan tegak bersambung. Menulis tegak bersambung sudah tak asing di masyarakat. Begitupun tulisan huruf terpisah tanpa dirangkai. 

Menulis tegak lurus keatas atau sedikit menyamping ialah halus. Sedangkan turun bawah ditulis kasar atau tebal. Maka disebut tulisan tegak bersambung atau tulisan rangkai. Secara jelas dari huruf kapital kemudian rangkai ke huruf selanjutnya. Menjadi kalimat sampai tertulis penuh 1 halaman buku halus kasar. 

Contoh Kalimat-kalimat saat mempelajari tulisan tegak bersambung. Dalam 1 halaman dibuat 3 paragraf, Masing-masing berurutan sampai selesai. Contoh kalimatnya yaitu: "Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya, dan Malas Pangkal Bodoh".

Menulis memang memilki seni, baik pada tulisan tangan atau hasil tulisan dalam merangkai kata menjadi kalimat. Terutama dalam mengarang dan tulisan artikel-artikel biasa dibagikan di era digitalisasi sekarang ini. Menjadi bahan bacaan pula karena lebih mudah di akses. 

Menulis tegak bersambung menggunakan pensil, sebagai awal mempelajarinya. Peralatan sekolah pensil dan penghapus sibuk saat belajar menulis tegak bersambung. Menggunakan pensil karena tahap belajar, jika sudah bisa barulah menulis dengan pena. 

Jika terdapat kesalahan huruf dan panjang rangkaian huruf saat dihapus lain pula yang terhapus. Konsentrasi juga mempengaruhi saat belajar tulisan tegak bersambung, bagi sekolah dasar. Sehingga mempelajari dilakukan dengan baik dan perlahan. 

Namun hingga kini tulisan tangan tegak bersambung masih dipakai saat menulis di kertas dan tidak asing dengan belajar menulis tegak bersambung disekolah. Bahkan jika menulis terburu-buru di kertas atau buku, tulisan juga bisa bersambung atau terangkai karena kondisi. 

Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki banyak pembelajaran. Menulis pantun, menulis puisi, mengarang, menulis tegak bersambung  dan sebagainya. Memiliki manfaat sebagai bekal dalam hidup untuk terus belajar. Sastra Indonesia memiliki pelajaran yang luas. Ilmu pengetahuan begitu menyenangkan.