Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Puisi Malam: Kenikmatan Malam

Puisi di bangku sekolah sudah tak asing. Belajar mengenai puisi menyenangkan pula. Apalagi membaca dan menulis puisi diidolakan samapi kalangan umum. Membaca puisi menggugah pendengar. Berbagai kini puisi termuat di mana-mana. Buku-buku puisi tersedia di toko buku, perpustakaan apalagi dapat ditemukan. 

Puisi menceritakan berbagai peristiwa, di tulis dalam baik-baik syair baik berupa khayalan, kenyataan atau sekadar imajinasi. Menulis puisi dilakukan banyak orang, bahkan sudah menjadi prioritas. Lirik puisi dibuat begitu beragam, tergantung penulisnya. Karya sastra berupa puisi memiliki penikmatnya, dibaca dan dimaknai untuk hiburan dan pelajaran. 

Puisi berjudul kenikmatan malam bisa ditebak kondisikan yaitu malam hari. Ketika malam gelap lalu muncul rembulan. Luar baisa, keindahan bersahaja menyilaukan mata di malam hari. Walaupun kadang-kadang kedinginan mengusik, seperti butuh kehangatan. Tinggal pakai jaket atau pakaian tebal. Kembali fokus dan hangatnya kopi melengkapi. Semakin terang bulan bersinar, sekeliling cerah dan bersahabat. 
 
Merasakan kenikmatan malam, bersama secangkir kopi menenangkan jiwa. Ditambah cuaca mendukung ditandai sinar rembulan begitu cerah. Jadilah duduk bersantai memandang rembulan nan elok. Walaupun udara terasa dingin di larut malam, jadi tak terasa saat meneguk kopi mampu menenangkan badan dan tercipta kehangatan. 

Membaca puisi digemari siswa pelajar. Mahasiswa, seniman dan masyarakat umum juga menyukai. Begitupun menulis puisi, tema bebas ditulis dengan kertas atau langsung di jejaringan sosial. Puisi memberikan harmoni baik bagi yang membaca dan pendengarnya. Tak heran jika lomba menulis dan membaca puisi dilakukan berbagai komunitas. Kegiatan lomba dengan hadiah menarik bagi peserta. 

Puisi kali ini, mengutarakan kondis malam yang bersahaja. Duduk menikmati secangkir kopi, memandang rembulan dan melawan dinginnya malam. Karena udara bersahabat, jadilah betah bermalam diwaktu lama. Kadang tersenyum merangkai kata, kadang pula garuk-garuk kepala saat merangkai. Menghimpun kata menjadi kalimat harus fokus, supaya hasilnya lebih baik. 

Menulis puisi nuansa malam hari, mengekspresikan ide dalam bentuk syair agar jadi karya sastra. Contoh puisi sudah banyak dan mudah ditemukan. Berbagai kalimat-kalimat mudah dipahami dan lainnya. Nah, berikut ini ada puisi. Judulnya sederhana saja yaitu Kenikmatan malam.

Puisi kondisi malam hari, terinspirasi di waktu malam. Ditulis di baca-baca secara berulang. Sekiranya puisi ini bermanfaat, walupun masih dalam kekurangan. Tapi bisalah sebagai karya berupa puisi yang baik. Karena sastra Indonesia punya seni yang beragam. 

Berikut ini, contoh puisi malam, dapat dijadikan bacaan sekadar menghilangkan kegundahan, barangkali ada yang galau. Lumayanlah untuk menghibur. Tadinya Puisi ini akan di satukan, untuk di kirim ke salah satu portal. Namun mungkin karena waktu. Oh iya, Gimana menurut mu?, Yuk simak langsung. 

Judul: KENIKMATAN MALAM
Oleh: Hasbun Doya

Suasana malam menggetarkan

raga tak sanggup untuk melangkah

Tutur kata manis dibibir, terdengar merenggut hati

terngiang di keheningan datangkan rindu

Sulit di utarakan

walaupun merasuk dalam qalbu

Kenyataanya bagaikan purnama tertutup awan


Tapi nikmat..

Ku genggam, secangkir kopi di tangan

kepala mengangguk-angguk mengarah ke atas

memandangi rembulan malam

seperti menyapa, rasa haru menyelimuti angan

tersenyum tak berkesudahan

Cuaca di malam syahdu menenangkan jiwa

Bagaikan malam belum pernah terjamah sekalipun

Kenikmatan malam menyatu dalam pikiran

termenung karena melodi membius sukma

rawut wajah merasakan, serupa mengikuti kata hati

membisikan rupa yang pernah singgah dalam kenangan

berseri dan bercahaya, indah di pandang mata


Malam..

Tersenyum padu dibalik tirai pembatas

karena cuaca antara mendung dan hujan

Udara dingin merubah haluan

menciptakan kehangatan

tentram dan damai

Kapan rupa mu datang dalam mimpi

Rindu, perasaan tak menentu di balik rasa

tersirat kenangan indah

terbuai dalam kenikmatan malam

karena meneguk kopi sambil memandang purnama.