Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dahsyatnya Do'a dan Mendo'akan Sesamanya

Doa sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan Allah, makna doa semata-mata permohonan untuk meminta kepada Allah baik perlindungan, hajat dan lain sebagainya. Doa menjadi sarana yang sangat sederhana. Berdoa penting dilakukan baik untuk keperluan pribadi atau untuk kepentingan bersama.

Dahsyatnya doa bentuk penghambaan diri kepada sang Pencipta artinya merendahkan diri kepada Allah, karena Dialah tempat meminta dan memohon. Tiada daya dan upaya atas kehendak-Nya. Allah SWT berfirman;

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Albaqarah 186).
Kenapa setiap orang berdoa, baik saat tidak beraktivitas diucapkan dengan lisan atau di hati, diwaktu beribadah dan saat kondisi tidak beribadah selalu dilakukan?. Ternyata dengan berdo'a bukan hanya untuk meminta kepada Allah, tetapi juga sebagai salah satu cara mengingat-Nya. Mengingat Allah berdoa, zikir, dan Ibadah lainnya. 

"Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Hasyr Ayat 1). 

Nabi Yunus pun berdo'a selama di perut Ikan. Jika nabi yunus tidak berdoa maka tidak akan Allah keluarkan dalam perut ikan. Itulah dahsyatnya Doa, dalam firman-Nya menyinggung hal itu:

“Maka kalau sekiranya dia (sebelumnya) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat).” (QS. Ash Shaaffaat: 144).

Doa seringkali terlintas sebagai suatu hal yang biasa. Namun kekuatan doa begitu dahsyat, sebagai cara untuk memperoleh ridha Allah. Dengan melakukannya, yaitu berdoa, sudah tercatat sebagai tambahan amalan.

Mengenai doa ada juga dalam hadist iya, diantaranya yaitu; “Barangsiapa yang berdo’a kepada-ku, pasti akan ku-kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-ku, pasti akan ku-beri,dan siapa yang mohon ampun kepada-ku pasti akan ku ampuni”. (HR.Bukhari, Muslim, Maliki, Tirmidzi). 

Ternyata dibenarkan dalam Al-Qur'an pula, salah satu ayat yang menyinggung tentang do'a yaitu; “Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60).

Sehingga ayat 60 pada surat Ghafir mengharuskan untuk berdoa. Jika tidak berdoa salah satu bentuk kesombongan. Wajar berarti banyak yang berdoa tak kenal waktu, termasuk setelah sembahyang (Shalat). Tenyata berdoa punya keistimewaan. 

Akan tetapi, apakah boleh mendoakan sesamanya? Dalam berdoa, selain mengagungkan dan memuji kebesaran Tuhan, dan junjungan Nabi Muhammad SAW, tanpa sadar juga mendoakan sesamanya. Hal itu, terdapat pada bacaan doa yang sering diucapkan. 

Dalam doa yang sering dipanjatkan umat muslim adalah juga mendoakan sesamanya. Terutama bacaan doa setelah shalat. Diantaranya yaitu:

"Allahahummagh-fir lanaa dzunuubanaa WA dzunuuba aabaainaa WA ummahaatinaa WA ma-syaayikhinaa WA jamii'il- muslimiina walmusli-maati wal-mu'miniina wal-mu'minaati al ahyaa iminhum wal-amwaat. Allahumma innaa nas-alukal-hudaa wat-tuqaa wal-'afaafa wal-ghinaa" 

Artinya: "Ya Allah ampunilah untuk kami dosa-dosa kami, dosa bapak-bapak kami, dosa ibu-ibu kami, dosa para guru kami dan dosa semua orang Islam laki-laki maupun wanita, mukmin laki-laki maupun wanita, baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Ya Allah sesungguhnya kami mohon kepada-Mu petunjuk kebenaran, ketaqwaan, kehormatan diri dan kekayaan. 

Wah, jika dimaknai terjemahan doa tersebut yang sering dibacakan saat Ibadah shalat dan berdoa dalam majelis. Secara langsung sudah mendoakan sesamanya. Bayangkan, baik yang masih hidup dan sesudah mati juga di doa'akan. Pantas ketika saudara-saudara muslimin dan muslimat yang sudah mati, bisa saja alam kuburnya mendapatkan berkah dari doa-doa para umat. 

Ternyata itulah yang dimaksud dengan pentingnya berdoa dan mendoakan. Berdoa kepada Allah, tapi tidak melupakan saudara-saudara sesamanya. Wah, berarti doubel dong, yuk coba di baca terjemahan doa itu dan diamalkan, yang itu juga selalu diucapkan saat berdoa. 

Penting mendoakan sesamanya. Walaupun  tidak kenal, walaupun hanya kenal muka atau kenal dari jarak jauh dan tidak pernah ketemu. Namun muslimin dan muslimat saat berdoa sudah mendokan semuanya. Mulai dari orang tua dan orang tua dari garis keturunan, para guru-guru, bahkan penekanannya; baik yang masih hidup atau yang sudah mati. 

Berarti apakah pahala kebaikan mengalir? Karena melakukan doa dan meminta kepada Allah, serta mendoakan sesamanya maka bernilai amal kebaikan. Beberapa hadist juga meriwayatkan. Diantaranya:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Artinya: “Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri,” (HR Bukhari dan Muslim)

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا

Artinya: "Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamannya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan (sempurna) beriman sampai kalian saling mencintai (HR. Muslim). 

Dengan berdoa dan mendoakan sesamanya, memberikan manfaat bagi sesamanya pula. Hal itu, dijelaskan dalam QS. Al-mumtahanah ayat 7: "Mudah-mudah Allah menimbulkan kasih sayang diantara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi diantara mereka. Allah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Berarti luar biasa iya, begitu detail untuk urusan mendapatkan kebaikan dari Allah. Sampai-sampai berdo'a dan mendo'akan sesamanya kepada Allah begitu bermanfaat. Itulah pentingnya berdo'a, selain untuk diri sendiri dan mendo'akan sesamanya pula. Maka, yuk..yuk..yuk saling mendo'akan..! 😍 Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.