Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perikemanusiaan Galang Dana Musibah Gunung Semeru

Bencana alam erupsi gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak permukiman warga. Musibah erupsi gunung Semeru terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur beberapa waktu lalu mengundang perhatian banyak pihak. 

Salah satunya pemuda-pemudi di Indonesia yang melakukan penggalangan dana untuk para korban. Mendatangi tempat keramaian, hanya untuk menjalankan amal. Meluangkan waktu untuk menggalang dana dengan baik kepada masyarakat. 
Sikap terpuji dilakukan para mahasiswa yang turun langsung ke jalan raya. Sikap perikemanusiaan untuk menolong para korban dengan menghimpun dana dan menyalurkan bantuan. Di jalan raya, terlihat mahasiswa mengenakan almamater kampus dan tak lupa memakai masker. 

Berjalan menenteng kardus bertuliskan Penggalangan Dana Korban Erupsi Gunung Semeru. Di tengah Panas terik matahari, satu demi satu menyambangi mobil yang berhenti di lampu merah. Masyarakat menyumbang sebagian dana yang dimiliki untuk amal. 

Sikap perikemanusiaan memberikan sikap terpuji untuk kepentingan masyarakat, terutama meringankan para korban. Erupsi gunung Semeru juga menghilangkan korban, bahkan masyarakat mengungsi dari tempat tinggal untuk menyelamatkan diri. 

Berbagai bantuan dilakukan masyarakat, salah satunya dari kalangan pemuda-pemudi Indonesia. Hampir setiap lampu merah jalan raya, sekelompok mahasiswa menggalang dana untuk para korban. Kegiatan amal membantu korban erupsi gunung Semeru penting dilakukan.

Pemuda dan pemudi sebagai generasi pembawa perubahan dan generasi pembangunan Indonesia. Sikap perikemanusiaan sebagai contoh teladan untuk menolong para korban yang terkena musibah, terutama yang terjadi pada korban erupsi gunung Semeru. 

Bermanfaat dan amal kebaikan yang mulia sungguh menginspirasi. Bisa berbagi ditengah bencana yang sedang melanda masyarakat. Setidaknya cara tersebut menunjukan bahwa sikap saling tolong menolong untuk membantu dan meringankan para korban. 

Indonesia begitu peduli untuk para korban bencana alam. Selagi hidup saling meringankan korban jiwa pada bencana yang melanda adalah suatu panggilan jiwa. Sehingga para korban perlahan berusaha menghilangkan kesedihan dan semangat kembali dalam beraktivitas.