Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syair Goresan Pena

Bersyair salah satu cara berkarya. Melalui syair memberikan langkah agar hidup abadi. Syair sudah lama menjadi tradisi bangsa Indonesia. Berfikir dan merangkai kata menjadi kalimat demi kalimat menjadi tulisan. 

Bersyair dimulai dari menulis dan membaca. Mulai merangkai kata dan berfikir untuk mengukur. Syair dalam sastra Indonesia, tak akan pernah sirna. 

Seiring sejalannya waktu dan perkembangan zaman, Syair akan tetap lestari dari generasi ke generasi di Indonesia. Mulailah menulis dan tuangkan syair dalam suatu coretan. Berikut syair berjudul: Goresan Pena.
Syair: Goresan Pena
Oleh: Hasbun Doya

Goresan pena di kertas putih

Salah warna awal yang keruh

Bermain kata pena terpengaruh

Pengkhianatan pena kian tumbuh


Tinta kitab, sama-sama berpena

Itulah rumus yang paling utama

Pena sama, goresan penuh warna

Tetap semangat teruslah berkarya 


Sekumpulan Pena berbeda warna

Salah gores kertas tak bermakna

Pengkhianatan Pena berbekas rasa

Seharusnya paham akan perannya


Jangan terikat di kotak Pena

Menjadi parasit di rumpun Pena

Walaupun serupa berbeda warna

Jangan hancurkan masa depan Pena


Pena berbeda asal berkerumun

Tinta menyerap membawa racun

Kesalahan pena di dalam rumpun

Lembaran kertas jadi tak tersusun.


Jadilah Pena berbudi luhur

Tak serumpun penyebab hancur

Berbeda pendapat bukan tolak ukur

Musyawarahlah agar sealur


Kertas berwarna tintanya mengalir

Walau berbeda asal paham alur

Hidup itu, perlu terstruktur

Tetap satu jua, itulah masyhur.