Syair Berkah Hujan
Hujan memberikan manfaat. Musim penghujan tiba, seringkali aktivitas terhambat. Namun bukan itu alasannya, hujan turun untuk menyuburkan bumi agar tidak tandus. Pertanian dan perkebunan akan tumbuh subur, pucuk daun mekar bersama, mengeluarkan biji dan buah-buahan.
Hujan reda cuaca dingin terasa, setelah musim hujan reda banyak tumbuh-tumbuhan berbuah. Panen dan bisa dipasarkan. Bahkan memenuhi kebutuhan masyarakat. Air sungai semakin deras, ikan dan udang menyantap makanannya. Di lautan pun demikian, makanan biota laut akan dikeluarkan dan disantap hewan-hewan laut.
Sungguh, hujan membawa berkah. Semua irigasi di daratan teraliri air. Bahkan persawahan tergenangi air. Danau akan kembali segar, air di danau kembali bersih. Lumut mulai tumbuh subur, untuk santapan ikan dan hewan lainnya. Hujan benar-benar membawa keberkahan. Berikut ini, syair berjudul: Berkah Hujan.
Syair
Judul: Berkah Hujan
Hujan membasahi sudut kota dan menyirami sampai ke desa. Peralihan cuaca sudah tiba, musim penghujan namanya. Basah kuyup cukup bahaya, Terkena badan sakit terasa. Kuatkan imun didalam jiwa, Agar penyakit hindarkan raga.
Aktivitas akan sepi tak bersuara, udara dingin faktor cuaca. Saat hujan tak kunjung reda tetap tunggu dan waspada. Hujan deras tunggulah sampai reda. Jangan disusul cukup bahaya. Musim hujan selalu waspada, jangan lupa hangatkan raga
Akhir tahun seperti biasa, akan tiba musim penghujan melanda. Tebalkan selimut sampai kepala agar sensasi kehangatan kian terasa. Namun berkah hujan luar biasa, bumi menjadi subur menangkan jiwa.
Bermanfaat bagi semuanya, Sebagai nikmat yang berharga.
Air hujan memang dingin terasa, apalagi terkena percikannya. Dapat menyebabkan badan menjadi sakit, jika tak segera membasuhnya. Akan tetapi, hujan itu bagaikan harta sebagai pemberian sang pencipta. Tumbuhan mengeluarkan bijinya, membawa berkah untuk MahlukNya.