Bebai Ngantak Uyan Sasuduk Tradisi Masyarakat Pesisir Barat
Tradisi Bebai Ngantak Uyan Sasuduk di Pesisir Barat hingga saat masih bertahan. Uniknya para ibu-ibu akan berjalan beriringan membawa sasuduk yang sudah disiapkan. Pernak pernik yang dibutuhkan juga disesuaikan dengan aturan yang sudah diberlakukan.
Diketahui "Bebai" dalam bahasa Lampung berarti wanita. "Ngantak" artinya tengah membawa. Sedangkan "Uyan Sesuduk" berarti bahan makanan atau bahan pokok untuk membantu saudara yang tengah hajatan ataupun pesta.
Diketahui "Bebai" dalam bahasa Lampung berarti wanita. "Ngantak" artinya tengah membawa. Sedangkan "Uyan Sesuduk" berarti bahan makanan atau bahan pokok untuk membantu saudara yang tengah hajatan ataupun pesta.
(Foto IG @samsu.humas)
Kegiatan ini merupakan kebiasaan masyarakat Lampung di Pesisir Barat apabila setiap acara pernikahan maupun acara kematian. Sikap seperti ini merupakan saling tolong menolong untuk meringankan tuan rumah atau pemilik acara. Dimana segala bentuk bantuan tersebut akan dikumpulkan dan dinikmati bersama dalam acara yang dihelat.
Tradisi Bebai Ngantak Uyan Sasuduk Pesisir Barat
Terlihat para ibu-ibu dengan mengenakan pakaian baju kebaya yang menggunakan Sinjang ataupun sarung tapis dan selendang penutup kepala. Mereka akan berjalan beriringan secara beramai-ramai seraya memikul bakul anyaman yang terbuat dari bambu yang unik.
Bakul Anyaman tersebut telah berisikan berbagai macam bahan pokok makanan, seperti beras, gula, telur, dan sayur mayur lain. Isian tersebut akan di berikan kepada tuan rumah yang memiliki hajat secara ikhlas. Bantuan dengan cara ini memang sudah menjadi tradisi mayarakat pesisir barat secara turun temurun.
Selain itu, kegiatan semacam ini pernah mendapatkan apresiasi rekor muri dunia yang dilakukan pemerintah kabupaten peisisir barat dalam acara festival 1001 Bebai Ngantak Uyan Sasuduk dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Pesisir Barat sebelumnya.
Pesisir Barat memang banyak memiliki tradisi yang belum terekspose secara keseluruhan. Sehingga secara bertahap melalui dinas pariwisata pesisir barat akan terus menggali budaya dan terus di promosikan di berbagai kegiatan seperti pameran lampung fair setiap tahunnya.
Terlihat tradisi Bebai Ngantak Uyan Sasuduk pun selalu dipamerkan melalui replika patung yang menggambarkan bebai sedang membawa bakul sasuduk untuk dikenalkan kepada masyarakat. Menariknya tradisi ini yang patut kita lestarikan sebab dari cara dan peralatan yang digunakan sangat unik.
Tradisi Bebai Ngantak Uyan Sasuduk Pesisir Barat
Terlihat para ibu-ibu dengan mengenakan pakaian baju kebaya yang menggunakan Sinjang ataupun sarung tapis dan selendang penutup kepala. Mereka akan berjalan beriringan secara beramai-ramai seraya memikul bakul anyaman yang terbuat dari bambu yang unik.
Bakul Anyaman tersebut telah berisikan berbagai macam bahan pokok makanan, seperti beras, gula, telur, dan sayur mayur lain. Isian tersebut akan di berikan kepada tuan rumah yang memiliki hajat secara ikhlas. Bantuan dengan cara ini memang sudah menjadi tradisi mayarakat pesisir barat secara turun temurun.
Selain itu, kegiatan semacam ini pernah mendapatkan apresiasi rekor muri dunia yang dilakukan pemerintah kabupaten peisisir barat dalam acara festival 1001 Bebai Ngantak Uyan Sasuduk dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Pesisir Barat sebelumnya.
Pesisir Barat memang banyak memiliki tradisi yang belum terekspose secara keseluruhan. Sehingga secara bertahap melalui dinas pariwisata pesisir barat akan terus menggali budaya dan terus di promosikan di berbagai kegiatan seperti pameran lampung fair setiap tahunnya.
Terlihat tradisi Bebai Ngantak Uyan Sasuduk pun selalu dipamerkan melalui replika patung yang menggambarkan bebai sedang membawa bakul sasuduk untuk dikenalkan kepada masyarakat. Menariknya tradisi ini yang patut kita lestarikan sebab dari cara dan peralatan yang digunakan sangat unik.