Pengertian Pribahasa Lampung: Contoh, Arti, dan Maknanya
Pribahasa dalam bahasa daerah, sama halnya dengan pribahasa pada umumnya, yang memiliki arti dan nasihat, namun menggunakan bahasa daerah karena Bahasa Lampung adalah rumpun bahasa melayu.
Pribahasa Lampung juga menggunakan tatanan bahasa baku. Pribahasa memiliki makna sindiran dan nasihat.
Pembahasan mengenai Budaya kali ini ialah Pribahasa dalam bahasa daerah Lampung meliputi Pengertian Pribahasa Lampung, Contoh Pribahasa Lampung, berikut arti dan maknanya.
Namun, Pribahasa Lampung jarang di gunakan karena sulit di mengerti dan hanya berlaku di daerah-daerah sebagai pembelajaran muatan Lokal. Seperti apa contoh Pribahasa Lampung? Bagaimana penggunaan Pribahasa Lampung itu? Salah satu cara memaknai Pribahasa Lampung ialah dengan belajar Bahasanya.
Untuk lebih jelas, simak contoh Pribahasa Lampung dialek A dan O beserta arti dan maknanya berikut ini:
5 Pribahasa Lampung Dialek A:
1. Nginjan way bakai liyung, artinya: (Mengambil air pakai sejenis bakul anyaman rotan), Maknanya: pekerjaan yang sia-sia.
2. Mena miang jak bajang, artinya:(duluan tua dari pada muda), Maknanya: masih kecil tapi perangai seperti orang sudah dewasa.
3. Lain sai bulayar lain sai mabuk, artinya: (Lain yang berlatar lain pula yang repot), Maknanya: Orang lain yang menjalankannya , tapi malah dia yang sibuk ngurusin orang.
4. Culuk culuk tikus, keriloh keriloh tikus. Artinya: (Tanga tangan tikus, Prilaku prilaku tikus), Maknanya: Tangan dan perangai tidak baik persis dengan tukang curi.
5. Mesakik yagi sanak, butuah turun tuha. Artinya: (Susah dari kecil, beruntung pas dewasa), Maknanya: sejak kecil hidup sudah, setelah dewasa jadi sukses.
5 Pribahasa Lampung Dialek O:
6. Akik pakkal no mak mettegh,
Artinya: (Pangkal buahnya nya aja belum matang), Maknanya: anak yang tua saja belum berhasil, apalagi yang bungsu.
7. Nungguk apui lem taneh, pagun kenahhan asek, Artinya: (Hidupkan api dalam tanah, masih terlihat asap),
Makna : sedalam apapun menyimpan rahasia, pasti akan tercium juga.
8. Gelik wai gelik asahan, sekin mak munih tajem, Artinya: (Habis air habis asahan, pisau tak juga tajam),
Maknanya: Habis semua usaha tetapi sia-sia.
9. Kacak matei mandei ghah, jak ughik keno jajah, Artinya: (lebih baik mati mandi darah, dari hidup yang terjajah), Maknanya: Tidak mau hidup dibawah belenggu orang lain.
10. Mak pateh lamun lemeh, mak pegat lamun kendur, Artinya: (Tak akan patah jika lemah, tak akan putus jika kendur), Maknanya: jangan mengumbar keberanian, suatu saat bertemu dengan yang lebih dari kita.
Adanya 2 dialek bahasa yang digunakan masyarakat di daerah lampung dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah 5 contoh masing-masing pribahasa daerah dialek A dan O untuk pembelajaran muatan lokal bahasa daerah. Pribahasa menggunakan bahasa daerah tersebut tak ubahnya seperti pribahasa umumnya hanya memakai bahasa daerah dan digunakan di daerah-daerah.
5 Pribahasa Lampung Dialek A:
1. Nginjan way bakai liyung, artinya: (Mengambil air pakai sejenis bakul anyaman rotan), Maknanya: pekerjaan yang sia-sia.
2. Mena miang jak bajang, artinya:(duluan tua dari pada muda), Maknanya: masih kecil tapi perangai seperti orang sudah dewasa.
3. Lain sai bulayar lain sai mabuk, artinya: (Lain yang berlatar lain pula yang repot), Maknanya: Orang lain yang menjalankannya , tapi malah dia yang sibuk ngurusin orang.
4. Culuk culuk tikus, keriloh keriloh tikus. Artinya: (Tanga tangan tikus, Prilaku prilaku tikus), Maknanya: Tangan dan perangai tidak baik persis dengan tukang curi.
5. Mesakik yagi sanak, butuah turun tuha. Artinya: (Susah dari kecil, beruntung pas dewasa), Maknanya: sejak kecil hidup sudah, setelah dewasa jadi sukses.
5 Pribahasa Lampung Dialek O:
6. Akik pakkal no mak mettegh,
Artinya: (Pangkal buahnya nya aja belum matang), Maknanya: anak yang tua saja belum berhasil, apalagi yang bungsu.
7. Nungguk apui lem taneh, pagun kenahhan asek, Artinya: (Hidupkan api dalam tanah, masih terlihat asap),
Makna : sedalam apapun menyimpan rahasia, pasti akan tercium juga.
8. Gelik wai gelik asahan, sekin mak munih tajem, Artinya: (Habis air habis asahan, pisau tak juga tajam),
Maknanya: Habis semua usaha tetapi sia-sia.
9. Kacak matei mandei ghah, jak ughik keno jajah, Artinya: (lebih baik mati mandi darah, dari hidup yang terjajah), Maknanya: Tidak mau hidup dibawah belenggu orang lain.
10. Mak pateh lamun lemeh, mak pegat lamun kendur, Artinya: (Tak akan patah jika lemah, tak akan putus jika kendur), Maknanya: jangan mengumbar keberanian, suatu saat bertemu dengan yang lebih dari kita.
Adanya 2 dialek bahasa yang digunakan masyarakat di daerah lampung dalam kehidupan sehari-hari.
Itulah 5 contoh masing-masing pribahasa daerah dialek A dan O untuk pembelajaran muatan lokal bahasa daerah. Pribahasa menggunakan bahasa daerah tersebut tak ubahnya seperti pribahasa umumnya hanya memakai bahasa daerah dan digunakan di daerah-daerah.