Tradisi Nyikut Masyarakat di Lampung Utara
Mencari ikan di laut dan di sungai adalah kebiasan masyarakat zaman dahulu, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menangkap ikan atau nyikut menggunakan alat linggian menjadi salah satu tradisi masyarakat di daerah Lampung Utara yang tinggal di bantaran sungai untuk menangkap ikan saat ikan datang dari hilir ke hulu di setiap tahunnya. Kegiatan menangkap ikan dengan istilah nyikut ini dilakukan menggunakan raket yang terdapat gubuk di atasnya dengan menggunakan alat linggian. Tradisi ini dilakukan warga setiap tahun sekali.
Sementara itu, ikan segar hasil dari tangkapan mereka ini langsung dijual di pinggir jalan raya yang tidak jauh dari lokasi sungai karena kondisi ikan yang masih segar sehingga banyak warga yang melintas sangat tertarik untuk membelinya.
Sementara itu, ikan segar hasil dari tangkapan mereka ini langsung dijual di pinggir jalan raya yang tidak jauh dari lokasi sungai karena kondisi ikan yang masih segar sehingga banyak warga yang melintas sangat tertarik untuk membelinya.
Ikan hasil tangkapan ini juga sangat jarang dijual di pasaran dan harganya begitu mahal. Namun, jika dibandingkan dengan harga ikan hasil nyikut tersebut, begitu murah sehingga menjadi rebutan warga.
Para nelayan menangkap ikan dengan cara nyikut tersebut menjadi salah satu momen yang sangat ditunggu dan sangat dinantikan karena dapat menghasilkan pendapatan yang sangat signifikan.
Para nelayan menangkap ikan dengan cara nyikut tersebut menjadi salah satu momen yang sangat ditunggu dan sangat dinantikan karena dapat menghasilkan pendapatan yang sangat signifikan.
Karena tradisi ini dilakukan hanya 1 tahun sekali dan harus menunggu saat air sungai pasang hingga ikan mulai mudik dari lebo ke gabo. Tak heran banyak warga berbondong-bondong guna menangkap ikan tersebut.